KOMPAS.com — Menikah bukan akhir cerita
membahagiakan dari perjalanan hubungan cinta Anda dan dia. Justru,
setelah menikah, Anda dan dia akan menjalani kehidupan baru yang perlu
dijalani bersama dengan kesiapan dari keduanya.
Selain pendamping
hidup, menikahi si dia juga artinya Anda harus siap menjalani
perubahan. Bisa jadi Anda harus mengurangi kumpul santai bareng teman,
tak bisa sesuka hati menghabiskan gaji untuk belanja, atau pulang larut
karena menghadiri pesta. Anda siap menjalani semua hal ini? Sebelum
memutuskan atau menerima ajakan menikah, ajukan dulu sejumlah pertanyaan
ini kepada diri sendiri.
Apakah saya benar-benar siap menikah?Apa
pun motivasi pernikahan, entah karena cinta, tuntutan orangtua, atau
malu karena semua sahabat sudah menikah, yang penting Anda siap
menghadapi segala risikonya. Tak ada salahnya untuk sharing dengan mereka yang telah menjalaninya agar lebih mantap.
Apakah keluarga dan teman-teman saya menyukainya? dan juga sebaliknya?
Pastikan keluarga sudah merestui sehingga tak ada lagi ganjalan saat kita sudah berumah tangga. Kecuali kalau mau kawin lari.
Apakah saya siap menghabiskan waktu dengan dia selamanya?
Pagi,
siang, malam, dia lagi dia lagi. Coba deh bayangkan, Anda dan dia akan
hidup berdampingan selamanya, apakah hubungan ini akan lebih banyak
senangnya atau sedihnya. Kalau masih pacaran, Anda berdua masih bisa
kangen-kangenan karena beda rumah. Kalau sudah menikah, jangan sampai
kangen sama orang lain ya.
Apakah kami membuat satu sama lain bahagia?Seorang
psikolog klinis, dr Cecilia D'Felice, mengatakan, "Pertanyaan
mendasarnya adalah, apakah Anda bahagia selalu bersamanya setiap hari
sepanjang hidup Anda?" Anda punya pilihan mengenai apa dan siapa yang
bisa membuat Anda bahagia.
Bagaimana status finansialnya?Selain mengecek isi hatinya, jangan lupa untuk mengecek isi dompetnya. Bukan berarti terkesan matre. Kenyataannya, banyak hubungan yang berakhir karena masalah finansial. Dalam bukunya, The Money Goddess,
Paula Hawkins menyarankan pasangan untuk bicara mengenai keuangan
sebelum menikah. Mulai dari siapa yang akan menanggung biaya hidup,
seberapa besar utangnya, kisaran gaji, hingga target finansial ke depan.
Di mana kami akan tinggal setelah menikah? Sewa,
rumah sendiri, atau rumah mertua? Punya rumah sendiri, berarti kita dan
pasangan bebas membuat aturan sendiri. Bila masih menyewa, sebaiknya
mulai membuat rencana finansial mengenai kapan waktu yang tepat untuk
memiliki rumah. Bagaimanapun, rumah merupakan kebutuhan utama. Nah,
kalau masih tinggal di rumah mertua, siap-siap untuk mengikuti aturan
dan campur tangan mereka dalam urusan rumah tangga kita.
Apakah saya dan dia bisa menampung semua perbedaan dan masalah dalam satu atap?Kita
memang tak bisa menuntut hidup yang sempurna, masalah pasti selalu ada.
Namun, kita punya kesempatan untuk menghadapinya dengan orang yang
tepat sehingga segala beban bisa lebih ringan. Itukah yang Anda rasakan
saat bersamanya? Atau ia malah menambah masalah?
Bagaimana kalau kami tidak dikaruniai anak?Apakah
kehadiran anak menjadi hal penting untuk Anda atau si dia? Kalau iya,
segeralah membuka obrolan ini untuk mengantisipasi risiko terburuk. Itu
sebabnya, beberapa pakar hubungan menyarankan kita untuk melakukan pre-marital check up.
Bila nanti bayi lahir, apakah kami siap untuk membagi waktu dan membesarkannya bersama-sama?
Hamil
berarti tubuh menjadi gemuk, siapkah dengan perubahan itu? Setelah
melahirkan, Anda dan pasangan masih sama-sama bekerja, kira-kira siapa
yang akan merawatnya? Susu bayi dan segala perawatannya (plus pendidikan
anak) butuh biaya yang tak sedikit, apakah Anda berdua sudah
menyiapkannya? Memang tidak mudah sih, tapi percaya deh, kalau dijalani
dengan partner yang tepat, semua bisa diwujudkan.
Apakah ia bersedia membicarakan pertanyaan-pertanyaan tadi dan sama-sama mencari jawaban?
"Lebih baik tidak sepakat di awal dan mencari jalan keluar dibanding
tidak adanya titik temu saat sudah menikah nanti." ungkap dr Cecilia.
(Majalah Chic/Ayunda Pininta Kasih)
<Sumber: http://female.kompas.com/read/2012/06/10/13255886/Agar.Anda.dan.Dia.Lebih.Siap.Menikah>
No comments:
Post a Comment
Tanggapan anda disini