Horizontal Menu HTML Helps

Friday, July 27, 2012

3 Hal Orang Tua perlu Tahu untuk Mendewasakan Anak


Anda mungkin banyak mendengar nasihat tentang cara-cara memperlakukan anak dengan baik. Bagaimana anda harus menatap matanya, dan berbicara sebagai sahabat dengan anak anda. Tidak memposisikan orang tua sebagai “lebih tua” tapi sebagai sesame manusia yang mencoba saling mengerti. 

Namun pernahkan anda melihat anak anda seperti “jago kandang”, atau sulit bergaul dengan lingkungannya? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu anda lakukan dalam membimbing anak anda tumbuh dewasa.

1. Perlakukan anak anda sesuai usia. 

Terkadang sebagai orangtua kita memperlakukan anak SD seperti masih bayi, bahkan anak usia 21 tahun dianggap seperti anak SMP dengan cara terlibat berlebihan urusan si anak. Hal ini wajar karena posisi orang tua yang ingin menyayangi anak, namun harus dibatasi. 

Ketika beranjak dewasa, anak-anak membutuhkan insting untuk bertahan hidup dalam lingkungannya dengan cara bergaul, dan lebih peka terhadap lingkungan terutama sebayanya. 

Untuk itu anak-anak membutuhkan intuisi “dewasa” diantara teman sebayanya. Jadi, jangan menggendong anak-anak yang usianya udah diatas 11 tahun, dan tidak perlu mencampuri urusan anak dewasa (17+) terlalu dalam, cukup tahu saja. Jika anak anda member sinyal untuk “curhat”, itu saatnya anda melayani mereka lebih dalam. 

2. Anda berhak marah hanya jika perjanjian dilanggar.

Suatu ketika anak anda pulang terlambat sampai ke rumah, lalu anda mengomel dengan perasaan khawatir bercampur geram. Hal ini hanya akan mengakibatkan anak anda beranggapan kalau orang-tua mereka kuno, terlalu ikut campur, tidak mengerti dan menjadi penghalang kebebasan ber-ekspresinya.

Jadi sebelum mereka (terutama anak dewasa) melakukan kegiatannya, tanyakan apa yang akan mereka lakukan selama hari tersebut. Mintalah mereka  mengirim pesan singkat jika akan pulang terlambat. (Perjanjian)

Jika mereka datang terlambat sampai ke rumah tanpa memberi pesan, anda berhak khawatir dan marah jika bertemu dengan anak anda. Perlu diingat, cara marah yang baik bukan dengan membentak, tapi katakan secara terbuka 4 mata bahwa anda merasa marah, setelah itu anda bisa berdiskusi. Hal ini untuk diterapkan dalam berbagai hal.

3. Perlakukan anak anda sama dengan anak lain ketika berada di lingkungannya.

Hanya mempedulikan anak anda hanya akan mematahkan kredibilitas orangtua di mata anak lainnya. Akibatnya anda tidak terlalu disukai anak, penyebabnya karena anda dianggap seperti penguntit oleh anak anda sensiri, atau anak lain yang menganggap anda ‘pilih kasih’.

Lingkungan pergaulan adalah milik anak-anak. Jadi biarkan mereka bergaul sepuasnya, tugas anda hanya mengawasi saja. Anda akan mengambil foto anak anda dalam sebuah acara? Ambillah gambar anak anda bersama anak-anak lainnya. Anda bias membahas orang-orang dalam foto tersebut bersama anak anda di rumah, kesempatan yang baik untuk mendekatkan diri dengan anak anda.

“Children begin by loving their parents; after a time they judge them; rarely, if ever, do they forgive them.”
Oscar Wilde

Wednesday, July 25, 2012

Mitos dan Fakta, Cara-cara Meningkatkan Kemampuan Otak


Tahukah Anda

Satu. Manusia hanya menggunakan kemampuan otaknya kira-kira 10% setiap kali pemakaian, ini mitos (menurut ilmuwan saraf Sam Wang).

Dua. Meditasi mampu mengubah otak manusia. Para biksu budha mengalami perubahan otak, terdapat osilasi listrik yang besar akibat sinkronisasi neuron. Fakta.

Tiga. Alkohol membunuh sel otak. Butuh waktu berdekade hingga alcohol membunuh sel otak manusia. Mitos.

Empat. Daging, ikan, dan sayuran hijau yang didinginkan baik untuk otak. Hasil penelitian, ini berhubungan dengan peredarah darah yang membuat jantung bekerja dengan baik, alhasil otak ikut bekerja dengan baik, fakta.

Lima. Stress baik untuk otak manusia. Hasil penelitian justru hormon yang dikeluarkan saat stress malah menghambat pertambahan sel otak dan mengurangi plastisitasnya, mitos.

Enam. Hormon seksual membangkitkan ingatan. Penelitian lo, bahwa estrogen yang dikeluarkan wanita saat berhubungan seksual meningkatkan ingatan dengan cara meningkatkan jumlah titik hubungan antar sel saraf di bagian otak hippocampus. Fakta.

Tujuh. Mendengarkan music klasik Mozart bikin pintar. Tindakan pasif seperti ini menurut Sam Wang tidak meningkatkan kecerdasan manusia, termasuk bayi dalam kandungan. Mitos.

Delapan. Membaca/kan karya Shakespeare, yang ini membuat kita cerdas. Ada korelasi positif antara jumlah kata-kata yang didengarkan anak-anak dengan IQ anak. Fakta.

Friday, July 20, 2012

Membuat Api dari Air Kecil (Kencing)

Mau tau caranya membuat api dari air kecil alias kencing? Terdengar jorok ya, memang beginilah jika ingin survive dimanapun. Check it out!


Friday, July 13, 2012

7 Tips Mengalahkan Ketakutan dan Menjadi Pembicara Publik yang Mengagumkan


1. Jadilah diri sendiri
Hidup terlalu singkat jika kita ingin berpura-pura menjadi orang lain. Manusia memang tidak ada yang sempurna. Setiap orang menghormati orang sederhana yang menampilkan dirinya sendiri.
Terutama menyangkut hal-hal yang secara moral atau etis anda tidak setuju. Tetaplah menjadi diri sendiri, lagipula tidak benar jika hanya mengorbankan diri demi satu pembicaraan agar disukai orang lain.

2. Berbicaralah Singkat
Banyak orang tidak mampu menahan isi pikirannya untuk tidak dikeluarkan. Anda tahu bagaimana rasanya mendengar orang seperti itu? Melelahkan. Terkecuali jika hal tersebut menjadi serpihan teka-teki yang harus dimasukkan dalam pembicaraan anda.
Anda berharap bias mengisi penuh waktu yang telah dijadwalkan jadi memperpanjang pembicaraan bahkan hingga sedikit lebih mulur dari waktu yang dijadwalkan? Percayalah, orang lebih suka jika acaranya selesai lebih awal. Mereka akan menganggap anda singkat-padat-berisi.

3. Berceritalah
Kalau anda kehilangan ide tentang apa yang harus anda bicarakan, berceritalah. Bercerita selalu menjadi ide bagus. Khotbah apapun yang dianggap membosnkan akan selalu didengarkan ketika disisipi cerita. Walaupun tidak menarik, orang akan mendengarkan cerita. Kenapa?
  • Cerita mudah diingat. Orang mungkin tidak mengingat pesan penting yang anda bicarakan, tapi menangkap inti dari cerita yang anda paparkan. Ini berhubungan dengan kemampuan otak manusia yang lebih mudah mengingat dengan cara  memvisualisasikan.
  • Cerita untuk diceritakan, bukan dikenang. Tidak perlu khawatir akan kehabisan kata-kata. Cerita bagaimanapu cara mengungkapkannya, akan diingat. Saran: berbicaralah pelan, berpikirlah cepat. Berlatihlah.
4. Pilih topik yang anda sukai
Anda tidak perlu berbicara mengenai topic yang anda sukai. Jadi jika anda masih mempromosikan hal-hal yang sebenarnya kurang anda sukai, belajarlah berkata tidak.
Tempatkan sukses anda, fokuskan pada hal yang anda suka, sesuai harsat diri anda.

5. Sadari audiens ingin agar anda sukses
Tahun lalu, seorang pembicara entrepreneur James Clear melangkah maju menuju panggung konferensi di Switzerland dihadapah 1000 pemimpin bisnis. Sebelumnya, rekannya mengatakan:”Ingat, mereka ingin anda sukses”.
Orang itu benar, siapa yang tidak mau mendengarkan pidato hebat? Siapa yang tidak mau mendengar gagasan hebat yang dapat mengubah hidupnya menjadi lebih hebat termasuk dalam bisnis?
Yang terjadi adalah, pendengar anda sebenarnya sedang menunggu untuk mendukung anda untuk sukses. Siapkan diri anda.

6. Produk yang baik adalah hasil dari pikiran yang baik
Tarik nafas panjang sbelum berpidato, diamlah sesaat. Seringkali pikiran negatif muncul di pikiran kita sebelum kita mulai berbicara bukan? Bacalah buku-buku seperti The Secret untuk menguatkan anda, atau serahkan segalanya pada Tuhan yang anda percayai. Jika memang Tuhan anda menyayangi anda, apakah mungkin hal yang benar-benar buruk akan terjadi? Tidak.
Berikan sugesti positif pada diri sendiri, visualisasikan ketika pembicaraan anda berhasil. 

7. Minta pada orang-orang untuk menyanggupi
Salah satu alasan kenapa kita takut berbicara di depan umum adalah membayangkan perserta tidak melakukan apa yang kita sampaikan. Kita berharap apa yang telah disampaikan dicatat dan diapresiasi. Tapi kita perlu menghargai perspektif orang yang menjadi pendengar kita.
Yang perlu anda lakukan adalah meyakinkan pendengar anda bias melakukan apa yang anda sampaikan, carilah cara dan kata-kata yang paling mudah untuk menyampaikan hal ini.

Referensi: James Clear Wise Bread, pendiri Passive Panda. Penulis peraih Penghargaan tentang strategi bisnis dan entrepreneur dan telah berpidato di United States, UK, dan Switzerland.

12 Kebiasaan Orang Sukses


Referensi:
-    Blog Emelia Sam 22 Juni, 2012 pada Blog, Inspiration, Lifestyle
-    Buku The Secret oleh Rhonda Byrne

Sukses diinginkan setiap orang, tapi sedikit yang sampi mendapatkan kesuksesan yang diinginkannya. Apakah sukses? Kaya, percintaan yang lebih baik, jenjang karir yang terus naik, menjadi mahkluk Tuhan yang mampu mengendalikan emosi?
Apapun gambaran sukses anda, berikut hal-hal yang menjamin anda meraih kesuksesan.

1. Membaca

Di Amerika, 15% populasi membaca secara teratur. Informasi ada dimana-mana, walaupun sayangnya kebanyakan orang keliru. Membaca adalah tindakan disengaja memanfaatkan informasi untuk membentuk kepribadian. Jadi jika kita ingin berkembang, membaca bukanlah pilihan, tapi harus.
FYI-menelusuri internet tanpa tujuan, tidak termasuk.

2. Bertanya

Bertanya dalam hal ini bukan dalam rangka beradu pendapat. Bertanya benar-benar untuk mencari informasi dan kejelasan.
Pastikan keyakinan yang kita pegang berasal dari diri sendiri, bukan pengaruh orang lain.

3. Berteman

Menciptakan lingkaran pertemanan, bergaul, dan berinteraksi membuat kita berpikiran terbuka. Orang-orang yang berpikiran terbuka mampu melihat peluang dan kemungkinan lebih baik.

4. Reflect

Tenggelam dalam masa lalu tidaklah baik. Bagaimanapun juga masa lalu bernilai sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui hal-hal yang baik, yang salah, dan yang perlu dikembangkan. Jangan terlibat secara emosional dengan masa lalu, tapi pikirkan hal-hal yang gagal, yang berhasil, dan yang perlu dikembangkan.

5. Melihat ke Depan

Sukses membutuhkan visi ke depan. Dunia tidaklah sama selamanya, cara kita sukses di masa lalu belum tentu bisa digunakan lagi dimasa depan. Antisipasi perubahan yang mungkin terjadi dan bertindaklah fleksibel.

6. Percayakan pada Orang Lain

Bisa melakukan semuanya memang bagus, tapi tidak mungkin untuk benar-benar menguasai segalanya. Jadi jangan menghabiskan waktu dengan mencoba menyelesaikan semuanya yang kita tidak mampu mengerjakannya secara efisien. Percayakan pada orang lain.

7. Berprioritas

Kita tidak bias mengerjakan semuanya sekaligus. Jadi fokuslah pada hal yang paling penting saat ini. Orang sukses bekerja pada sebagian besar kuadran “penting dan tidak mendesak”. Skala prioritas membantu anda mengeluarkan energy secara efisien.

8. Menantang diri

Sukses itu pernyataan yang dinamis, tidak kaku. Semakin kita bertumbuh, bertumbuh pula definisi sukses setiap orang. Tantanglah diri anda untuk keuluar dari zona nyaman. Hal ini memperluas pencapaian anda lebih dari hanya satu cita-cita.

9. Mempelajari kegagalan

Kegagalan dapat disebabkan banyak hal, pastikan anda mempelajari cara untuk mengatasinya di kemudian hari. Itulah sebabnya mengapa agenda harian bersifat perlu, untuk membantu mengingat hal-hal yang sudah terjadi hingga detilnya bias anda pelajari lain waktu.

10. Berbagi

Berbagi kesuksesan dilakukan dengan dua cara. Para pemenang tender berbagi dengan mengundang makam malam orang-orang, sekalipun itu bukan orang yang memegang peranan langsung dalam kesuksesan. Cara ini disebut berbagi hasil. Ilmuwan melakukan penelitian sambil mengajar. Semakin mereka mengajarkan orang, semakin tinggi pengetahuan yang dating pada orang tersebut, hal ini juga dilakukan oleh guru entrepreneur dan bisnis. Cara ini disebut berbagi ilmu.

11. Istirahat

Salah satu contoh pengajar hebat seperti Mario Teguh meluangkan waktu untuk berlibur setiap periode tertentu, biasanya ke luar negri. Kita mempekerjakan tubuh kita, jadi kita wajib membalas hak tubuh kita untuk beristirahat. Anda bukan robot!

12. Bertahan pada Tujuan

Ini adalah bumbu rahasia kesuksesan. Bayangkan anda duduk di dalam sebuah mobil di malam hari. Lampu mobil anda hanya dapat menerangi jalan hingga sekian puluh meter ke depan, jadi anda tidak bisa melihat seluruh jalan yang harus anda tempuh, tapi anda tahu kemana anda akan pergi. Akhir cerita ini anda sampai ke tujuan. Beginilah cara orang sukses menetapkan tujuan yang ingin diraihnya. Anda harus menemukan hasrat pribadi anda, pencapaian yang ingin anda raih, ada pula yang menyebutnya panggilan jiwa.

Ada yang hilang dari strategi anda untuk sukses? Apakah ada yang harus dikuatkan? Apakah anda membatasi diri anda untuk kesuksesan yang lebih lagi yang bisa anda raih? Bagikan pengalaman anda.


Monday, July 9, 2012

Santolo Journey 1, With the Boys




Video ini saya upload kembali setelah saya mengingat komentar dari seorang teman yang sudah saya anggap seperti adik sendiri.


T: Gimana videonya?
S: Yang aku rasakan bukan pantainya, tapi kehangatannya . .

Friendship is when the time we spend with other full of understanding, care, and love. So we know that we aren't alone in this lonely planet.
No matter how our friends are, you'll be happier when you intend to pleasing them, proporsionally..

Uang atau Ketenangan

Beberapa hari yang lalu saya mendengar ungkapan ini dari teman kerabat saya:"Kalau kamu mau gaji besar, kerja lah di jakarta, tapi persaingannya ketat disana. Nah kalau mau kerja santai, di Bandung, dengan gaji standar..."

Ya, itu opini umum yang seolah-olah hanya memberi anda dan saya dua pilihan, gaji besar di ibukota, atau hidup tenang sederhana di kota asal.
Pada dasarnya manusia memiliki hasrat masing-masing, karena tujuan hidup manusia bermacam-macam. Ada yang berhasrat pada kemakmuran, yaitu orang-orang yang mengutamakan jaminan finansial masa depan. Ada pula orang-orang yang berhasrat pada pengabdian, pahlawan dan tentara adalah contoh sederhananya.

Manusia tidak perlu takut akan jaminan masa tua ketika memilih untuk pengabdian sebagai sumber rejeki dalam. Dan kitapun tahu. sebesar usaha manusia untuk memajukan hidupnya, sebesar itu pula lah yang akan didapatkan nya, itulah kekayaannya. Ukuran kekayaan tidak hanya berlaku secara finansial dan material, tapi juga sosial. Orang-orang seperti Bill Gates tentu mendapatkan tabungan finansial yang luar biasa, namun cobalah lihat tokoh lain seperti Mahatma Gandhi yang hidup dengan penuh kesederhanaan. Terlalu jauh? Mari kita lihat Bibit Samat Riyanto yang memulai karir dari kuli tenun hingga mencapai jabatan ketua KPK. Kedua orang tersebut adalah contoh orang yang mengabdi dengan baik pada masyarakat.  Walaupun perjalanan hidup Mahatma Gandhi berakhir tragis, namun namanya abadi dikenang manusia dalam catatan sejarah bukan?, dan Pak Bibit pun dapat hidup berkecukupan di masa tua nya. Kedua orang ini dikelilingi teman-teman dan orang lain yang memperdulikannya.

Kita memaklumi, pada zaman ini, hampir segala keperluan diukur dengan uang, itulah sebabnya kaum Hawa lebih memilih kaum Adam yang menunjukkan prospek kemakmuran. Namun hindari uang sebagai tuhan dalam pikiran anda. Apapun yang anda lakukan dalam menjalani kehidupan, selama dalam kerja keras kita, kita percaya pada Tuhan yang memelihara manusia, atau setidaknya selama tindakan kita mendukung moralitas, humanisme dan keberadaan lingkungan yang baik (manusia tidak dapat hidup tanpa lingkungannya, hewan-tumbuhan dan benda tak hidup), anda berhak meyakini masa depan yang terjamin.

Termasuk tipe orang seperti apakah anda? :)



Thursday, July 5, 2012

9 Bahasa Tubuh yang harus Dihindari

Mungkin anda sudah tahu betapa pentingnya bahasa tubuh. Bahasa tubuh memegang 85% peran dalam kecerdasan berkomunikasi. Percaya atau tidak bahasa tubuh anda sangat berperan dalam interaksi dengan orang lain, jadi perhatikan bahasa tubuh anda.
Berikut ini 8 kesalahan bahasa tubuh yang sering dijumpai dalam hubungan sosial maupun bisnis:

1. Mengalihkan pandangan pada gadget
Mengalihkan pandangan pada gadget, entah itu BB, PDA, tablet, atau apapun memberi tanda pada lawan bicara anda bahwa anda tidak tertarik pada yang mereka bicarakan. Acuhkan sebentar gadget anda, dan berfokuslah pada pembicaraan dengan orang yang sedang anda hadapi.
Kalau anda memang harus menangapi gadget anda , mintalah maaf lalu permisi sebentar. Jangan gunakan gadget untuk mencatat karena anda akan tempak seolah sedang BBM-an atat SMS-an, lebih baik bawa catatan kecil, ini akan jauh lebih membantu.

2. Menggosok tangan
Ini menunjukkan bahwa anda gugup atau tidak dalam posisi nyaman. Kadang menjadi indicator seolah anda “telah mengunci perjanjian dan menunggu uang sedang menuju anda”. Yang tampak seperti sikap arogan. Biarkan tangan anda santai secara natural di samping anda, di pangkuan anda, tergantung bagaimana posisi anda saat tersebut. Hindari juga menyentikkan jari anda karena dapat menimbulkan kesan “cara macho mencari perhatian”.

3. Tampil berantakan
Ada yang namanya keren, gaya, ada juga yang berantakan. Tampil berantakan membuat orang berpikir anda tidak professional, dan tidak pedulian. Gambaran yang sama tentang bagaimana anda menjalankan bisnis atau pekerjaan. Jika anda tampil baik, menunjukkan anda bekerja dengan baik, dan peduli pada sekitar.

4. Melihat jam
Entah anda melihat jam tangan atau mengecek waktu saat ini, memperlihatkan bahwa anda memiliki hal lain yang lebih penting dari lawan bicara anda. Jika anda sedang meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain, lupakan waktu dan focus pada orang yang sedang anda ajak bicara. Anda akan tahu kapan waktunya untuk mengakhiri pembicaraan dari tanda-tanda yang ditunjukkan lawan bicara anda seperti terdiam beberapa saat, senyum tanpa ekspresi mata, dan lainnya..

5. Melipat tangan
Perhatikan tangan anda. Tangan terlipat menunjukkan anda difensif dan tertutup, atau anda tidak setuju dengan apa yang dibicarakan orang lain. Bukalah tangan anda, tunjukkan bahwa anda terbuka.

6. Mata berputar
Apapun yang sedang anda ungkapkan dapat dikacaukan sekejap akibat ekspresi  mata anda. Simpan ekspresi mata anda yang jenuh atau bosan setelah anda bertemu secangkir kopi.

7. Tidak melihat lawan bicara
Tidak melihat lawan bicara ketika anda sedang berbincang menunjukkan anda tidak bisa dipercaya dan suka menyembunyikan sesuatu. Buatlah kontak mata yang baik. Perhatikan mata lawan bicara anda, geser pandangan anda perlahan-lahan dari mata kanan ke mata kiri lawan bicara dan sebaliknya. Jika anda harus berpikir sebelum berbicara liriklah ke kiri-atas. Ini akan menunjukkan bahwa anda benar-benar nyambung dan memperhatikan lawan bicara anda. (baca: The Magic of Charm; Bryan Tracy & Ron Arden)
Saya memiliki seorang teman yang nyambung untuk diajak bicara, suatu waktu dia mengajak saya berbisnis, dalam pembicaraan itu dia tidak melakukan kontak mata yang baik dengan saya. Akibatnya dalam pikiran saya terbesit bahwa dia hanya akan memanfaatkan saya untuk bisnisnya dan tidak serius untuk berkembang bersama dalam bisnis ini.

8. Kepala condong tapi badan anda tidak ikut
Kadang untuk menanggapi lawan bicara yang sedang serius atau suaranya kecil kita harus mencondongkan kepala agak ke depan agar dapat mendengar lebih baik. Pada saat terebut jangan sampai badan anda tidak ikut maju. Hal itu menunjukkan bahwa anda tidak terlalu peduli dengan orang sedang berbicara dengan anda. Condongkan badan lalu kepala, dan tataplah dengan lembut.

9. Menyilangkan kaki
Sama seperti menyilangkan tangan, menyilangkan kaji, jangan.. jangan.. dan jangan. Menyilangkan kaki berarti mengakali kegugupan dan tekanan mental, menguatkan kesan arogan, tertutup, dan difensif. Pastikan kedua kaki anda menyentuh tanah untuk menguatkan kesan ramah.


Referensi:
·         Web: openforum (Mike Michalowicz penulis The Toilet Paper Entrepreneur, Baca Posting dari Toilet Paper Entrepreneur)
·         Web: Buildwithfred.com  (Fred Wiedemeyer)
·         Buku: The Magic of Charm (Bryan Tracy&Ron Arden)
<gambar>

Wednesday, July 4, 2012

12 Cara paling Egosentris untuk Menghancurkan Kredibilitas

Di-Post oleh Martina McGowan pada Jun 21, 2012 pada Blog, Business, Character & Ethics, Communication, Leadership & Management, Professional & Personal Development, Relationships, Talent & Professional Development

Banyak sekali artikel, buku, posting blog tentang cara meningkatkan gaya kepemimpinan kita, menggunakan pengaruh dan membangun kredibilitas. Mungkin banyak diantara kita yang telah terlatih, atau telah membaca bahwa membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun reputasi, dan terkadang satu hal kecil (yang menurut kita tidak signifikan) merusak segalanya. Kita dapat melakukan kesalahan, kadang-kadang kehilangan focus, bertindak tanpa sensitivitas.

Jadi, mari bicara tentang beberapa hal yang sering terlewatkan oleh kita…

1. Tidak menghormati waktu orang lain

Pepatah barat, “waktu adalah uang”. Padahal waktu juga modal penting untuk membangun hubungan, personal maupun bisnis. Dalam lingkungan serba cepat, kebanyakan orang merasa terlalu terbebani oleh hal-hal yang mereka rasa harus diselesaikan dan tidak ada banyak waktu.

Waktu rapat mulur, terlambat menepati janji ketemu, telat dating pada janji makan siang dan makan malam, mungkin menjadi hal yang lumrah. Sayangnya, hal ini membuat orang lain meragukan kesungguhan hati, kemampuan bekerjasama (dan memimpin), menyelesaikan tugas penting, mengatur waktu, efektivitas kepemimpinan, dan akhirnya integritas kita dalam melakukan segala sesuatu menjadi diragukan. Menyalahgunakan waktu orang lain sama dengan secara terang-terangan mengatakan,”Saya tidak menghormati atau menghargai kita.”

2. Tidak benar-benar mendengarkan

Tanda kedua yang jelas menunjukkan kita tidak menghargai orang-orang di sekeliling kita adalah tidak benar-benar mendengarkan ketika mereka berbicara pada kita. Memang baik jika kita mencatat sebuah bahasan atau topik, namun menjadi satu hal yang berbeda ketika yang dikeluarkan adalah smartphone, apalagi jika kita gagal menjalin kontak mata, apalagi gagal menjawab pertanyaan akibat hanya setengah mendengarkan. Meminta lawan bicara mengulangi penjelasan yang sudah mereka jelaskan sebelumnya? Hanya akan menambah kekecewaan.

Dua hal yang mungkin akan saya post-kan untuk membantu kita berkomunikasi yaitu:
-       Meminta kejelasan
-       Menanggapi dengan tulus

3. Gagal bertindak

Ketika rekan-rekan satu tim kita mengerjakan sebuah proyek, kita dengan santai memilih untuk mencari hal lain yang lebih penting untuk dikerjakan daripada ikut sibuk mengerjakan apapun yang dapat diselesaikan. Tidak akan lama sebelum kita di-cap sebagai yang “tidak ambil bagian.”

Seorang pemimpin yang baik menghabiskan waktu di parit ketika perang berlangsung, aktif terlibat menyelesaikan pekerjaan yang “kurang keren” sekalipun di sisi orang-orang yang akan dipimpinnya nanti.

4. Mengatur pekerjaan semua orang kecuali dirinya sendiri

Menegaskan pada orang tentang apa yang harus dilakukannya, rewel soal kesalahan mereka, dan selalu memeriksa hasil kerja anak buah untuk memastikan mereka bertanggung jawab. Namun ketika pekerjaan kita dievaluasi, hasilnya tidak sesuai dengan yang seharusnya bisa dilakukan. Ini akan mengacaukan segalanya dan kritik yang akan didapat adalah “lumayan untuk ukuran pegawai negri..!”. (bukan maksud nyindir pegawai negri lo..)

5. Mengabaikan janji dan kesepakatan

Jika kita harus membuat janji atau komitmen, jangan membuat rencana untuk memberi alasan apapun karna kita tidak bias menepati janji. Orang-orang akan segera tahu bahwa kita tidak dapat dikitalkan dan akan mulai memperlakukan kita seperti cara kita memperlakukan mereka. Lihat # 6.

6. Membuat alasan

Selalu siap dengan alasan favorit.. Mungkin dengan beberapa tambahan?

    
Saya lupa
     Saya pikir itu lain waktu, tempat, _____________.
     Aku tidak tahu kau ingin itu dilakukan oleh hari ini…
tapi..
     Ini hampir selesai, tapi
barangnya gak saya bawa..
    
Cara lama klasik: Jatoh di jalan..
     S
emuanya ada di kepala saya dan saya dapat menuliskan ke bawah untuk Kita jika Kita benar-benar membutuhkannya sekarang.

7. Gagal mendukung orang lain

Misalnya ketika mempersentasikan materi hasil kerjasama dengan rekan satu tim kita, lalu di saat rekan kita gugup, atau gagal menjelaskan sesuatu, kita diam saja dan membiarkan rekan kita mandi keringat di depan Bos. Ini berlaku juga ketika kita berusaha menjelaskan sesuatu yang membuat rekan kita tampak “sepertinya kita tadi salah menjelaskan..”

Kalau kita biasa dengan hal ini biasanya kita juga terbiasa dengan no #5.

Membiarkan ide bagus tetap di pikiran kita. Bertindak seolah-olah kita tidak tahu apa-apa, dan hanya membiarkan orang lain yang berjalan apa adanya dan sebisanya.. Tidak akan lama sebelum orang lain memiliki perasaan bahwa kita “penipu”.

8. Memastikan tokoh utamanya, fokusnya, hingar-bingarnya adalah kita.

Membuat isi percakapan dengan orang lain menjadi ajang menunjukkan pencapaian pribadi dan “betapa wow” nya diri kita. Meyakinkan orang lain bahwa apa yang telah kita lakukan sangat penting dan orang lain perlu tahu (biasanya tanpa disadari), dengan cerdasnya memulai pembicaraan dengan sesuatu yang ringan danmenyenangkan. Hahaha, ahli pengaruhi orang lain.

9. Melempar kesalahan
 
Ketika proyek yang kita usulkan tidak diterbangkan, kita berusaha meyakinkan siapapun yang akan mendengarkan bahwa hal ini bukan salah kita. Mungkin ketika berbicara dengan atasan, kita menyalahkan bawahan seolah-olah mereka kurang berusaha, menjelaskan kenapa organisasi yg kita pimpin, system, orang-orang menahan kita dari kemajuan. Tapi soal keberhasilan, kembali ke nomor #8.

10. Mempermainkan pertemanan

Hanya menghubungi teman ketika kita butuh bantuan.

11. Mengabaikan banyak pekerjaan/proyek

Hanya pekerjaan/proyek hebat yang membutuhkan pekerja dan banyak keahlian yang diurusi, giliran gagal, balik ke nomor #9
 
12. Tidak menerima kritik

Tidak mengizinkan orang lain member kritik, bias juga dilakukan dengan membantah kritik orang lain, atau hanya mengacuhkan menggunakan nomor #2. Sementara jika ditunjuk untuk bicara, jatuhnya ke nomor #6, #9 and #11.

Jika kita gagal dalam cara-cara ini, atau hanya menganggap sekedar guyonan, bahkan tidak membiarkan orang lain membuat kita gugup (lemah rasa) pengaruhnya buruk sekali. Kita tidak gugup karna kita tidak peduli, ini seharusnya jadi nomor 13, tapi judul nya kan hanya 12.

Oke, jadi kita sudah membahas beberapa cara paling egosentrin untuk menghancurkan kredibilitas. Kebiasaan seperti ini mungkin dapat terjadi walau demikian, hindari, dan tingkatkan terus kredibilitas anda.

Sering terlambat? Begini Cara Mengatasinya


Kutipan dari William Shakespeare, “Lebih baik tiga jam terlalu awal daripada satu menit terlambat.” Memang benar, datang tiga jam lebih awal untuk sebuah janji ketemu mungkin terdengar tidak realistis untuk kebanyakan orang, namun pesannya disampaikan dengan benar. Menjadi orang yang tepat waktu sangatlah penting karena bermacam alas an, termasuk bahwa hal ini menunjukkan anda menghormati waktu orang lain.
Jika anda memiliki kebiasaan tidak tepat waktu, ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara yang efektif untuk membantu anda, mungkin juga pekerja anda untuk lebih tepat waktu:
  • Hal yang pertama. Jadikan rapat sebagai janji ketemu paling awal dalam satu hari. Dengan demikian, kepenatan yang dapat timbul tidak akan mengganggu acara anda. Menggosok gigi adalah hal penting, namun kelelahan dan penat seharian dapat membuat orang melupakannya. Jadi, pastikan janji ketemu berada di urutan paling awal dalam hari anda.
  • Rencanakan terlebih dahulu. Menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada pagi hari setelah bangun tidur tidak akan membantu anda. Gunakan waktu 10-15 menit setiap malam untuk merencanakan kegiatan esok hari. Buat daftar kegiatan (to-do list), kumpulkan semua barang yang akan digunakan esok hari, siapkan makan siang dan pakaian yang akan anda kenakan. Kelihatannya memang super basic, tapi benar-benar menciptakan pagi hari yang lebih tenangyang membuat anda dapat berangkat tepat waktu.
  • Menjadi sangat optimistis. Seringkali kita melihat kembali hal-hal kecil yang akan kita lakukan. Misalnya, anda butuh waktu 5 menit untuk mampir ke ATM, pada kenyataannya hal ini dapat memakan waktu 10-15 menit. Waktu yang terbuang ini dapat mempengaruhi komitmen untuk menjadi tepat waktu. Siapkan waktu lebih untuk menyelesaikan hal-hal ini, jika dapat menghabiskan 15 menit waktu anda, maka berangkatlah 15 menit lebih awal.
  • Berhenti menggambarkan diri anda sebagai seseorang yang tidak tepat waktu. Banyak orang yang memiliki kebiasaan tidak tepat waktu menggambarkan dirinya sesuai kebiasaannya, yang berarti memperkuat jatidirinya sebagai apa yang dipikirkannya. Berhenti mengatakan pada diri sendiri sebagai orang yang selalu terlambat. Ubah sikap anda dan focus pada yang anda inginkan, yaitu menjadi tepat waktu. Busungkan dada untuk menyambut harapan baru. Simpan dalam pikiran anda bahwa manusia dapat melakukan apapun yang ada dalam pikirannya.
  • Ber-etika-lah. Jika anda tahu rasanya menunggu orang karena mereka dating terlambat, berarti anda sadar betapa tidak enak rasanya dibuat menunggu. Golden rule untuk hal ini adalah lakukan apa yang ingin orang lain lakukan pada anda.
  • Bangun lebih pagi. Kebanyakan masalah tidak tepat waktu dimulai dari mengabaikan jam alarm anda, cobalah untuk bangun begitu jam alarm berbunyi. Tentunya anda harus tidur lebih awal, ini baik pengaruhnya untuk anda. Atur jam alarm anda lebih awal. Simpan jam alarm di tempat yang tidak dapat anda jangkau dari tempat tidur, jadi anda tidak mungkin menekan tombol snooze. Dan anda akan bangun dari tidur lebih awal dengan hati yang lebih ceria.
  • Dewasa-lah. Tidak tepat waktu adalah salah satu tanda bahwa anda belum dewasa dan tidak professional. Jadi supaya anda tampil sebagai orang yang matang dan professional, anda perlu mulai belajar untuk disiplin dan tepat waktu, ini prioritas. Intinya, tidak ada gunanya anda melakukan semua trik diatas jika anda tidak menempatkan disiplin di urutan pertama.
Jika anda harus membantu karyawan anda untuk tepat waktu, kirimkan link ke artikel ini pada mereka. Biarkan karyawan anda tahu yang anda harapkan dari mereka berhubungan dengan tepat waktu. Apakah karyawan anda tepat waktu atau tidak dalam melakukan pekerjaan, bertemu klien, dan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan, menunjukkan gambaran dari perusahaan anda. Anda memiliki berhak untuk menetapkan harapan anda. Lakukan hal ini dan pecahkan rekor anda.

Sumber oleh: Mike Michalowicz penulis The Toilet Paper Entrepreneur