Horizontal Menu HTML Helps

Monday, July 9, 2012

Uang atau Ketenangan

Beberapa hari yang lalu saya mendengar ungkapan ini dari teman kerabat saya:"Kalau kamu mau gaji besar, kerja lah di jakarta, tapi persaingannya ketat disana. Nah kalau mau kerja santai, di Bandung, dengan gaji standar..."

Ya, itu opini umum yang seolah-olah hanya memberi anda dan saya dua pilihan, gaji besar di ibukota, atau hidup tenang sederhana di kota asal.
Pada dasarnya manusia memiliki hasrat masing-masing, karena tujuan hidup manusia bermacam-macam. Ada yang berhasrat pada kemakmuran, yaitu orang-orang yang mengutamakan jaminan finansial masa depan. Ada pula orang-orang yang berhasrat pada pengabdian, pahlawan dan tentara adalah contoh sederhananya.

Manusia tidak perlu takut akan jaminan masa tua ketika memilih untuk pengabdian sebagai sumber rejeki dalam. Dan kitapun tahu. sebesar usaha manusia untuk memajukan hidupnya, sebesar itu pula lah yang akan didapatkan nya, itulah kekayaannya. Ukuran kekayaan tidak hanya berlaku secara finansial dan material, tapi juga sosial. Orang-orang seperti Bill Gates tentu mendapatkan tabungan finansial yang luar biasa, namun cobalah lihat tokoh lain seperti Mahatma Gandhi yang hidup dengan penuh kesederhanaan. Terlalu jauh? Mari kita lihat Bibit Samat Riyanto yang memulai karir dari kuli tenun hingga mencapai jabatan ketua KPK. Kedua orang tersebut adalah contoh orang yang mengabdi dengan baik pada masyarakat.  Walaupun perjalanan hidup Mahatma Gandhi berakhir tragis, namun namanya abadi dikenang manusia dalam catatan sejarah bukan?, dan Pak Bibit pun dapat hidup berkecukupan di masa tua nya. Kedua orang ini dikelilingi teman-teman dan orang lain yang memperdulikannya.

Kita memaklumi, pada zaman ini, hampir segala keperluan diukur dengan uang, itulah sebabnya kaum Hawa lebih memilih kaum Adam yang menunjukkan prospek kemakmuran. Namun hindari uang sebagai tuhan dalam pikiran anda. Apapun yang anda lakukan dalam menjalani kehidupan, selama dalam kerja keras kita, kita percaya pada Tuhan yang memelihara manusia, atau setidaknya selama tindakan kita mendukung moralitas, humanisme dan keberadaan lingkungan yang baik (manusia tidak dapat hidup tanpa lingkungannya, hewan-tumbuhan dan benda tak hidup), anda berhak meyakini masa depan yang terjamin.

Termasuk tipe orang seperti apakah anda? :)



No comments:

Post a Comment

Tanggapan anda disini